Saturday, April 15, 2017

Spina Bifida pada anak

Mempunyai anak yang sehat,cerdas dan aktif adalah dambaan setiap orang tua, tak terkecuali juga sodaraku mbak tina. Kesibukannya adalah sebagai wanita pekerja yang cukup memiliki posisi di perusahaan yang dia kerjai, juga merangkap sebagai ibu rumah tangga setiap harinya. Apalagi sudah memiliki dua anak, lengkap sudah kebahagiaan yang di rasakannya. Yapzz.. anak pertamanya sudah kelas 4 SD, di sekolah ivan (nama panggilan di sekolah). Ivan sangat berprestasi di sekolahnya. Dia juga ikut berbagai bimbel untuk menambah pengetahuannya. Sebagai anak pertama,ivan bisa menjadi kakak yang baik buat kevin (anak ke-2 sodaraku).


Umur kevin masih 3 tahun. Saat pertama aku melihat kevin,ada sedikit yang berbeda dari anak itu. Yaa.. di umur seusianya, seharusnya dia sudah bisa lancar bicara juga sudah bisa jalan. Tapi hampir 3 jam lebih aku melihat kevin hanya duduk asik bermain dengan mainan kereta dan mobil-mobilannya. Tak sedikit pun beranjak, entah lari atau berdiri atau kemana gitu? Setelah aku ajak bicara, kata-katanya pun masih tidak jelas. Dia hanya fasih beberapa kata saja seperti mama,papa,maem, akak (kakak), pis-pis(maw pipis). Lalu aku tanya kepada mbak tina "kevin kenapa mbak? emang dia belum bisa fasih bicara ya? bahasanya masih kayak bahasa alien" gurauku. "He'em.. emang kevin agak sedikit terlambat bicara" jawab mbak tina. "Trus.. betah amat tu anak main sambil duduk? kok gak kepingin keman-kemana gitu? biasanya anak kecil kan gak bisa diem.. ini kok malah anteng sih"tanyaku lagi. "Iya... kevin anteng karena dia masih belum lancar berjalan juga lari-lari" jawab mbak tina. "Lah..kok bisa gitu?" tanyaku lagi. "Dia terkena Spina bifida" tambah mbak tina.

Spina Bifida adalah cacat lahir yang membuat tulang punggung bayi tidak terbentuk dengan semestinya. Akibatnya, saraf tulang belakang dan urat saraf yang terhubung dengan tulang belakang bayi menjadi rusak. Lalu mbak tina bercerita. Saat lahir gak kliatan kalo jevin ternyata memiliki kelainan tulang belakang. Dia seperti bayi-bayi lainnya,seperti ivan waktu bayi juga. Aku tahu nya kevin bermasalah itu sekitar umur 2 tahun. Seharusnya dia sudah bisa jalan pelan-pelan atau sekedar bicara sedikit-sedikit. Pipis sama poop dia masih saja ngobrok. Tapi kevin tidak. Apalagi waktu aku gantiin baju (ngrumati istilah jawa) kevin, waktu tak kurepin gak sengaja keraba tangan ku ada benjolan di tulang belakange. Tak pegang-pegang kok lunak,dan kayak nyekung gitu tulang belakange.Pertama tak abaikan saja paling-paling ntar hilang sendiri, tapi sudah 1 bulan kok gak hilang-hilang. Lalu sepakat aku bawa aja kevin ke dokter spesialis tulang.

Di sana kevin di periksa,di rongsen,di CT-Scan juga. Lalu dokter bilang kevin  memiliki cacat tulang belakang. Yaa.. spina bifida itu sebutannya. Kelainan ini penyebabnya karena waktu hamil aku kekurangan asam folat. Menyebabkan saraf tulang belakang anak mencuat keluar hingga harus dioperasi. "Weeehh.. mendengar kata operasi hati ku langsung rontok, gak tega aku harus bayangin anakku di doel-doel.. gak maw aku,anakku di doel-doel" coment mbk tina.  Kata dokter spina bifida jenisnya banyak,dan kevin termasuk yang jenis tidak berbahaya yaitu Spina bifida oculta.Untung aja jenis spina bifida pada kevin ini gak terlalu parah,jadi bisa di tangani dengan terapi fisik. Efek dari spina bifida pada kevin ya itu dia akan mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya.

Sudah setahun ini kevin menjalani terapi fisik, Syukurlah.. sudah ada kemajuannya. Siapa tahu dengan ntar di masukin ke sekolah paud,kevin jadi makin lancar berbicara juga berjalannya. Semoga cepet sembuh ya vin.. Next time bisa jalan-jalan sama tante ☺☺☺☺.

Hanya seorang ibu rumah tangga yang ingin menulis disela2 kesibukannya


EmoticonEmoticon