Thursday, May 11, 2017

Harus Amputasi Telapak Kaki karena Kecelakaan

Sudah agak lama saya absen untuk posting ya buntik-buntik (bunda cantik),iyaa.. karna saya harus bolak-balik rs rumah sambil jagain abisha. Buat jagain akungnya abisha bunda yang harus nginep di rumah besar.. alias rumah sakit.
Bapak adalah sesosok pria yang paling tegar yang di kagumi anak-anaknya. Beliau tidak pernah mengeluh,setiap tetes keringat yang mengalir hanya untuk pengabdian kepada anak juga istrinya. Bekerja siang malam untuk keluarga,membesarkan ku, menjaga ku juga menjadikan ku seorang yang berani alias tidak penakut. Hihihi.. beberapa gambaran untuk mewakili sayangku padamu bapak.


Seperti halnya bapakku, meskipun aku sudah berkeluarga tapi aku masih tinggal sama orang tua ku (belum punya rumah juga punya bayi kecil jadi butuh bantuan ibu). Keseharian bapakku adalah bekerja, siang sebagai buruh bangunan dan malam sebagai penjaga perum. Yaahh siang malam bapakku bekerja. Tangguh kaann bapakku?? yaa.. dalam hati aku juga merasa sangat kagum. Tidak kenal lelah beliau bekerja, demi memenuhi kebutuhan ekonomi yang makin lama makin mahal aj.
Beliau orang yang supel,mudah bergaul juga humoris. Gak heran.. kadang teman-teman kerja ku juga teman kerja kakakku yang bertemu bapak malah jadi akrab(saat jemput kerja). Itu duluu... saat aku masih kerja, setelah melahirkan aku berhenti kerja karna merawat bayiku. Sebagai IRT, sekarang aku hanya bisa membantu seadanya untuk kebutuhan makan minum keluarga. Bapak yang bekerja keras siang malam untuk bisa mencukupi kami.

Tapi keadaan sekarang berubah. Bapak tak lagi bisa bekerja, telapak kakiya harus di amputasi satu sebelah kanan. Semua ini terjadi akibat kecelakaan yang dia. Semua ini terjadi akibat kecelakaan yang beliau alami tiga minggu yang lalu. Aku yang langsung nyamperin di TKP saat ibu dapat telp kabar kecelakaan bapak miris. Gimana tidak?? darah bercucuran di kaki bapak, telapak kaki bagian tengah hancur remuk, terlihat tulang yang mencuat keatas serta daging-daging kaki yang remuk seperti di cacah tapi gak putus. Ya allah.. hampir pingsan aku melihatnya. Alhamdulilah bapak kuat, dengan kondisi seperti itu beliau masih juga sadar sampai ambulance datang bahkan sampai di rumah sakit. Tidak sedikit pun beliau pingsana. Padahal kalo di liat dari kondisi motornya, masya allah.. hancur remuk bagian kanan.
Saking kuatnya bapak juga masih bisa untuk menjawab pertanyaan dari polisi.

Pukul 01.00 wib bapak masuk ruang operasi. Kami sekeluarga sangat sedih dan was-was menunggu di depan R.operasi. Pukul 04.00 akhirnya bapak sudah pindah ke ruang perawatan. Gak tega aku melihat kondisi bapak, gak terasa air mataku menetes dengan sendirinya. "Bapaaak.. yang kuat yaa menghadapi kenyataan ini. Kaki bapak harus di amputasi, bapak kini tidak bisa lagi melakukan kegiatan seperti biasanya. Bapak mulai sekarang juga di rumah, bapak kini juga tidak lagi bisa bekerja dulu" ucapku menenangkan bapak saat sudah siuman. "Sementara kita makan dari jatah bulanan dari anak-anakmu dulu ya pak, kita makan seadanya saja, bapak gak usah mikir dulu yang penting bapak sembuh dulu. Nanti kalo bapak sudah terbiasa,bapak bisa bekerja lagi" tambah ibu untuk nenangin bapak.

Sediihhh sekali rasanya... "tapi alhamdulilah bapak selamat. Rejeki bisa di cari lagi nanti,yang penting bapak sembuh dan belajar untuk bisa beraktivitas lagi " tambahku memberi semangat bapak.
Yang sabar ya bapak.. tidak ada ujian yang tidak bisa di lewati umatnya, tetap semangat untuk berusaha sembuh bapak. We love you...

Hanya seorang ibu rumah tangga yang ingin menulis disela2 kesibukannya


EmoticonEmoticon