Friday, May 12, 2017

Kenali warna feses pada bayi

Menjadi seorang ibu tentunya selalu memperhatikan segala sesuatunya tentang kebutuhan dan perkembangan si kecil. Termasuk segala perubahan yang terjadi pada si kecil,apalagi kalo usia si kecil masih di bawah satu tahun. Hmmm... tentunya bunda pasti lebih cermat kan?? Seperti saya, yang selalu was-was dan selalu bertanya-tanya dalam hati kalo pas abisha pup warna fesesnya tidak seperti biasanya.

Perubahan warna feses pada si kecil bisa di pengaruhi oleh beberapa faktor. Biasanya bergantung makanan yang di makan (kalo si kecil sudah mulai MPASI), bisa juga karna obat, juga bisa karna terkena bakteri. Teksturnya pun bermacam-macam, bisa cair, pekat, keras atau lembek. Mengenali jenis warna feses pada bayi bisa jadi pengetahuan dasar buat bunda-bunda, agar tidak terlalu panik saat si kecil rewel pas pup. Berikut beberapa jenis warna feses pada bayi:


  • Feses bayi yang baru lahir
feses bayi baru lahir
Feses berwarna hijau kehitaman. Warna feses ini umum untuk  bayi baru lahir dan disebut dengan mekonium. Sekilas terlihat seperti oli. Warnanya pekat  karena terbuat dari cairan ketuban, lendir, sel-sel kulit, dan hal-hal lain tertelan dalam rahim. Mekonium  tidak begitu berbau, dan ini berlangsung hanya dalam satu atau dua hari saja. Setelah dua hingga empat hari, feses bayi akan mulai berubah, berwarna lebih ringan, menjadi hijau dan tidak begitu lengket. Ini artinya bayi mulai mencerna ASI atau susu formula. Serta kabar baiknya adalah saluran usus bayi bunda baik-baik saja. 
  • Feses bayi yang minum ASI
feses bayi dengan asi
Umumnya feses  bayi yang minum ASI berwarna kuning cerah, bertekstur lembek dengan sedikit cairan serupa diare, dan berisi bintik-bintik seperti biji wijen. Baunya tidak begitu menyengat. Kadang juga berwarna hijau, yang diakibatkan dari makanan yang di makan oleh bunda. Jika feses bayi berwarna hijau dan berbusa, itu menunjukan bayi makan terlalu banyak foremilk, atau ASI yang berwarna putih bening, didapatkan di awal-awal menyusui. Biasanya rendah kalori karena lemaknya sedikit, beda dengan hindmilk yang pekat. Saat bayi sudah berusia satu bulan, akan ada perubahan feses yang sedikit berbeda dari sebelumnya, yaitu feses bayi yang tadinya tidak berbau mendadak jadi sangat asam dan menyengat. Bunda gak usah khawatir yaa.. ini hal yang wajar, malah ini menunjukan fungsi usus bayi yang semakin membaik.
  • Feses bayi yang minum susu formula
feses bayi dengan sufor
Warnanya agak pucat, teksturnya seperti selai kacang dengan spektrum warna yang bervariasi. Kadang berwarna cokelat, kuning-cokelat atau hijau – cokelat. Baunya pun lebih tajam dibanding bayi yang minum ASI, namun masih kurang tajam dibandingkan bayi yang sudah MPASI.
  • Feses Bayi dengan suplemen zat besi 
feses bayi dengan suplemen zat besi
Feses bayi  akan berubah warna menjadi hijau pekat dan hampir hitam ketika mendapat suplemen zat besi. Namun jika warna feses ini terjadi bukan karena tambahan zat besi/bukan mekonium, maka bunda harus waspada dan segeralah konsultasikan dengan dokter anak.
  • Feses  bayi yang mulai MPASI
feses bayi MPASI
Bunda pasti akan kaget, karna perubahan ekstrim yang terjadi pada feses bayi bunda. Ini terjadi karena bayi mulai makan sereal beras, pisang, bubur bayi dan sebagainya. Fesesnya akan  cenderung menjadi cokelat, cokelat tua dan teksturnya lebih padat daripada selai kacang. Normalnya masih tetap lembek. Jika ada warna-warna lain yang berasal dari sisa makanan, dipastikan itu adalah sisa dari makanan bayi yang tidak tercerna sempurna. Jangan kaget bunda apabila di feses bayi bunda juga di temukan warna orange pada wortel, merah dari buah bit, atau bahkan seperti serpihan bayam yang di blender menjadi bubur bayi. Usus bayi masih belum sempurna sehingga tidak mampu mencerna keseluruhan makanan. Makanan yang masuk jadi tidak sepenuhnya rusak, atau jika tidak terkunyah dengan sempurna. 
  • Feses bayi yang sedang diare
feses bayi terkena diare
Tekstur fesesnya cair, berwarna kuning, hijau atau cokelat, seolah meledak dari dalam popok. Bayi diare bisa menjadi tanda infeksi atau alergi. Atau karena kebersihan tangan/tempat makan minum bayi yang kurang terjaga kebersihannya bunda.. Apalagi saat si kecil sudah mulai bisa menghisap jempol seperti abisha, awalan terkena diare deehhh...
  • Feses bayi yang sembelit
feses bayi semebelit
Saat bunda menemukan bulatan-bulatan gelap di popok si kecil, bayi mungkin sedang mengalami sembelit. Terlebih jika bayi tidak nyaman juga rewel dan disertai darah dari iritasi/luka pada anusnya. Fesesnya berwarna gelap, bisa cokelat dan sedikit hitam. Yang jelas, feses bayi sembelit sangat keras, bahkan jika ditekan.
  • Feses bayi berwarna hijau dan berlendir
feses berlendir ketika bayi terserang batuk/pilek
Feses bayi berwarna hijau/kuning mengkilap, dan seperti benang di dalamnya. Feses seperti ini kadang bisa terjadi ketika bayi mengeluarkan banyak air liur karena lendir pada cairan itu tidak tercerna sehingga muncul pada kotoran. Bisa juga terjadi pada bayi yang terserang batuk/pilek, lendir juga akan keluar lewat feses saat bayi bunda pup. Kadang di sertai denga lendir yang sedikit berbusa. Ini adalah hal yang wajar, karena bayi tidak dapak lendir dahak/ingus sendiri dari hidung/mulut.
  • Feses bayi berdarah 
feses bayi bercampur darah
Darah bisa muncul pada feses bayi dengan banyak sebab, diantaranya:
* Feses bayi normal diwarnai dengan darah merah, ini merupakan tanda alergi terhadap protein susu. 
* Feses bayi yang sembelit dengan sedikit darah merah, kemungkinan akibat luka di anus. 
* Diare bercampur darah merah, yang dapat mengindikasikan infeksi bakteri.

Seperti abisha yang baru saja sembuh dari diare yang bercampur darah, setelah konsul ke dokter ternyata abisha terkena disentri (huhuhu..). Apabila darah hitam muncul dalam popok bayi biasanya dalam flek kecil yang terlihat seperti opium atau biji wijen hitam, sering kali karena bayi ASI saat menyusu bunda ikut menelan darah dari puting bunda yang retak dan berdarah. Jika darah berasal dari hal ini, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Jika gejala-gejala dari feses bayi perlu ada yang di curigai, segera konsultasikan ke dokter anak ya bundaa.. karna untuk bayi/si kecil jangan cuma berstandar dari perkiraan saja. Lebih cepat penanganannya akan lebih baik pula buat si kecil.

Hanya seorang ibu rumah tangga yang ingin menulis disela2 kesibukannya

1 comments


EmoticonEmoticon