Monday, July 31, 2017

Hidrosefalus pada bayi

Menunggu jam besuk pasien di ruang intensive memang tidak mengenakkan. Karena hanya bisa melakukan hal yang itu-itu saja tapi hati tidak pernah merasa tenang. Dan waktu terasa lamaaaaa sekali. Begitu jam sudah menunjukan jam 11.00 dengan semangat kaki ku langkahkan menuju ruang HCU. Yaps.. karna si abi waktu dulu baru aja di pindahkan ke ruang intensive gara-gara kesedak susu.

hidrosefalus pada bayi

Aku masih ingat, ruangan yang berisi 6 bed pasien khusus anak hingga remaja itu berjajar dua sap dengan bermacam-macam sakit yang di derita pasien. Waktu itu si abi jadi pasien terkecil karna usianya baru 2 bln. Seperti biasa, aku nemenin anakku hingga jam besuk siang usai, sebab selain jam besuk keluarga tidak di ijinkan untuk menunggu di dalam. Saat aku keluar dari ruang HCU dari belakang ada seorang wanita yang menepuk punggungku dan menyapa. "Ehmm siapa ya?" batinku. Belum sempat aku bertanya si mbak langsung berkata "lupa ya mbak sama saya? ini saya mbk lili yang dulu kita sering ketemu saat periksa hamil bareng". Dalam hati masih berpikir(mbk lili siapa yaa). Sambil nyubit lenganku si embak ngomong " yang janinnya kena hidrosefalus mbk.. masih lupa ya?" aaah... baru inget aku, iyaaa mbak lili jawabku sambil ketawa.

Setelah ngobrolin tentang si abi sambil jalan ke tempat tunggu pasein, lalu aku balik bertanya tentang seputar perihal dia juga dari ruang intensive. "Membesuk siapa mbk?" tanyaku. Besuk anakku mbk dia di HCU sama kayak anak mbk. Lha gimana kondisi anaknya mbk sekarang? lahiran di rs sini juga mbk? tanyaku lagi. Trus si mbak lili cerita dari awal tentang kondisi anaknya. Iya mbk,aku lahiran di rs sini juga. Tapi gak sesuai HPLnya,pas usia kehamilan 9 bln habis periksa,esoknya langsung lahiran dan akhirnya lahiran secara caesar mbak, demi bayiku. Tapi saat operasi selesei aku belum sama sekali melihat bayiku karena aku pingsan kata dokter. Saat operasi tekanan darahku tiba-tiba naik drastis lalu aku di kasih bius total akhirnya. Setelah 5 hari aku bisa jalan baru aku liat bayiku di ruang PBRT. Aku nangis mbak liat kondisi bayiku.. Ya allah kenapa kau berikan cobaan berat ini pada bayiku, dia tidak punya salah apa-apa. Bagian kepala belakang agak atas membesar mbak, gak tega rasanya melihatnya. Dokter menyebutnya Hidrosefalus pada bayiku. Seperti mimpi tapi ini nyata terjadi.

Bahkan kadang aku nggak berani membuka kain penutup inkubatornya mbak, kasihan bayi kecilku. Pembesaran di kepalanya ngebikin dia sulit bergerak dengan bebas mbak, dia hanya bisa berbaring tiduran dan menggerakkan kaki tangannya aja. Tapi badannya hanya bisa diam serta mata yang seperti terasa kesulitan buat kedip-kedip. Kalo kondisi organ-organ lainnya semuanya sehat mbak, tapi ya itu kelebihan cairan di otak itu bisa bahaya kalo nggak di ambil kata dokter. Semakin hari aku lihat tuh kok kepala bayiku semakin besar ick mbak, sedangkan jadwal operasi untuk bayiku harus nunggu sekitar 1 bulan dulu. Bayiku baru aja di operasi lho mbak dan satu ruangan dengan anak mbak di HCU. Aku di depan sendiri persis depan ruang dokter jaga. 

Operasi penyedotan cairan di otak itu bikin aku pasrah mbak, sempat tak berdaya saat nungguin bayiku di operasi. Saat dapat panggilan dari ruang operasi dan di suruh tanda tangan bahwa operasinya berjalan lancar, aku sempat lega lalu aku di beritau sama mas susternya bahwa cairan yang diambil dari kepala bayiku sekitar 1 ltr (miris perih dengernya). Setelah operasi pun aku belum dapat kabar baik dari bayiku mbak, pasca operasi dia belum sadar sampai 2 hari. Deg-deg seeerr takut banget aku mbak kemarin. Dengan begitu banyaknya kabel nempel di dada,kepala serta kakinya juga ventilator di mulut aku pasti nangis mbak saat jam besuk liat dia. Masih kecil tapi sudah harus begini, demi kesembuhanmu nak.. selalu aku bisikan buat kuat mbak saat jenguk dia. Baru ada kabar baik di rencanakan akan di pindah ke ruang perawatan sama suster, kondisinya sudah drop lagi kemarin mbak. Aku cuma bisa berdoa juga pasrah mbak sama allah. Sempat berpikir jika dia (allah swt) lebih sayang bayiku, aku akan rela lepasin mbk demi yang terbaik buat anakku daripada harus terlalu lama tersiksa dengan penyakit juga kabel-kabel itu. 

Kondisinya belum stabil mbak bayiku. Kadang baik kadang juga drop tiba-tiba. Keasyikan ngobrol nggak terasa jam sudah nunjukin pukul 17.00. Yeeess.. jam besuk sore sudah tiba. Lalu aku dan mbak lili masuk ke ruang HCU untuk liat kondisi anak kami. Sejenak aku menyusul mbk lili ke bed anaknya untuk melihat kondisi bayinya, terlihat ada bekas jahitan yang masih tertutup perban putih di bagian kepala belakang dekat telinga kanan. Melihat bayi mbk lili jadi teringat si abi waktu habis di operasi hygroma colli nya sampai ikut netes deh tuh air mata. Aku deketin telinganya lalu ku bisikan " dedek yang kuat yaa.. ayo berjuang dek biyar besok bisa main-main sama mamah, yang kuat ya deekk..". "Sudah 3 minggu dia di rawat di ruang HCU mbak"kata mbklili sambil ngelus-ngelus bayinya. Kata dokter kalo kondisinya membaik dia bisa sembuh tapi akan ada efek samping tentang tumbuh kembangnya kelak. Gak papa mbak,asal anakku bisa selamat bagaimanapun kondisinya aku terima dan akan ku sayangi dia " tambah mbak lili sambil ngelap air matanya pake tisu.

Alhamdulilahnya berangsur-angsur kondisi bayi mbak lili katanya membaik, sejak seminggu satu ruangan sama abi. Syukur deeh.. semoga tambah membaik ya mbak lili dedeknya.. lalu aku say good byee karna si abi waktu itu sudah di pindahkan ke ruang perawatan. Sejak saat itu aku belum lagi ketemu sama mbak lili. Semoga dedeknya sembuh dan sehat ya mbaak... 

Hanya seorang ibu rumah tangga yang ingin menulis disela2 kesibukannya


EmoticonEmoticon