Monday, July 3, 2017

Pentingnya Imunisasi Untuk Bayi

Kata Imunisasi pasti sudah tidak asing lagi bagi kita yang sudah menjadi orang tua. Selain merawat dan medidik, kita juga harus menjaga anak dari hal buruk terutama dari segi kesehatannya. Imunisasi adalah tindakan untuk memberikan  kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu  atas tubuh manusia. Sudahkah anak bunda di imunisasi lengkap?  Imunisasi bayi merupakan hal yang penting diberikan kepada si kecil setelah lahir, dan berguna untuk mencegah anak terkena penyakit. Banyak sebagian dari orang tua yang takut memberikan vaksin kepada anaknya, karena alasan sakit dan efek samping yang di timbulkan setelah pemberian imunisasi.

imunisasi bayi

Pentingkah pemberian imunisasi pada bayi?

Faktanya bayi sangat rentan terhadap penyakit, karena di dalam tubuhnya belum terbentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat. Dengan melakukan imunisasi pada bayi, berarti bunda sudah  melindungi bayi bunda dari berbagai penyakit. Vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh anak akan membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk membentuk antibodi, yang berfungsi untuk melawan virus atau bakteri yang masuk ke tubuhnya. Ini dapat mencegah anak terkena berbagai macam penyakit yang berbahaya. Bagaimana jika bayi tidak mendapatkan vaksin yang di butuhkan? Hal ini tentunya sangat membahayakan nyawa si kecil juga dapat membahayakan anak-anak lain di sekitarnya.

Meskipun memberikan efek samping demam, nafsu makan menurun, nyeri serta ruam merah di area yang di suntik tapi pemberian vaksin pada bayi sangat berguna bagi kesehatannya di kemudian hari. Efek samping yang di timbulkannya pun hanya sementara kok bun, jadi jangan terlalu khawatir. Itu normal karena respon dari tubuh yang mendapat zat baru ke tubuh.

Imunisasi wajib yang harus di berikan pada anak

Sudah menjadi peraturan di Indonesia bahwa  tiap bayi di bawah umur satu tahun harus mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Imunisasi ini berguna untuk mencegah bayi terkena penyakit polio, campak, tuberkulosis (TBC), difteri, pertusis atau batuk rejan, tetanus, dan hepatitis B.  Imunisasi dasar lengkap diberikan sesuai umur bayi, dan pemberian setiap vaksinnya bisa dilakukan lebih dari satu kali.  Berikut ini merupakan lima vaksin imunisasi dasar lengkap:

  • Vaksin hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B dan kerusakan hati. Vaksin ini diberikan 1 kali pada bayi baru lahir yang berusia kurang dari 7 hari. Saat bayi baru lahir, biasanya bayi akan langsung diberikan vaksin ini.
  • Vaksin BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). Vaksin ini diberikan 1 kali pada bayi yang berumur 1 bulan. Bila bayi telah berusia lebih dari 3 bulan dan belum mendapat imunisasi BCG maka harus dilakukan uji tuberkulin untuk mengetahui apakah bayi sudah terpapar bakteri TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes tuberkulin negatif.
  • Vaksin DPT-Hepatitis B untuk mencegah difteri, pertusis, tetanus, dan hepatitis B. Vaksin ini diberikan 3 kali, yaitu pada saat bayi berumur 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
  • Vaksin polio untuk mencegah poliomeilitis. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan dan tungkai kaki dan lengan. Vaksin ini diberikan 4 kali, yaitu pada saat bayi berumur 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
  • Vaksin campak untuk mencegah campak. Campak dapat menyebabkan komplikasi radang paru, radang otak, dan kebutaan. Vaksin campak diberikan 1 kali saat bayi berumur 9 bulan. Pemberian imunisasi campak dapat diulang pada saat anak masuk SD atau mengikuti program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang dicanangkan pemerintah.
Selain imunisasi dasar juga ada imunisasi tambahan. Imunisasi tambahan ini bertujuan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit. Dimana vaksinnya antara lain adalah Hib, Pneumokokus (PCV), Influenza, MMR, Tifoid, Hepatitis A, Varisela, dan HPV. Jadwal pemberian imunisasi tambahan pada anak bisa sebagai berikut:
    • Hib (Haemopilus Influenzae tipe B) di tujukan untuk mencegah penyakit meningitis atau radang selaput otak. Vaksin Hib di berikan mulai usia 2 bln dengan jarak pemberian dari vaksin pertama ke vaksin ke 2 adalah 2 bln. Vaksin ini dapat di berikan secara terpisah atau dapat di kombinasikan dengan vaksin lainnya.
    • MMR (Mumps,Measles,Rubella) vaksin MMR ini untuk mencegah penyakit gondongan(mumps),campak(measles) dan campak jerman(rubella). Vaksin ini dapat di berikan pada anak umur 12 bln, apabila belum mendapatkan imunisasi campak pada umur 9 bln. Imusasi ulang dapat di lakukan pada anak umur 6 th.
    • Hepatitis A vaksin ini di rekomendasikan pada anak umur di atas 2 th. Vaksin ini di berikan 2x dengan interval selama  6-12 bln.
    • Tifoid (Typhus) di rekomendasikan untuk anak usia di atas 2 th dan di berikan secara berulang setiap 3 th.
    • Pnemokukus (PVC) di tujukan untuk mencegah pnemonia atau radang paru-paru. Apabila anak usia diatas 1 th belum mendapatkan vaksin PVC, maka vaksin di berikan sebanyak 2x dengan interval 2 bln. Pada anak usia 2 s/d 5 th di berikan 1x.
    • Influenza, anak di bawah umur 8 th yang diberikan vaksin ini untuk yang pertama kalinya di rekomendasikan 2 dosis dengak jarak min 4 minggu.
    • Varisela (cacar air) vaksin ini di berikan pada anak dengan usia diatas 12 bln dan di berikan hanya 1x saja. Bagi anak yang berusia diatas 12 th pemberian vaksin dilakukan 2x suntikan dengan selang waktu 1-2 bln.

    • HPV (Human Papillomavirus) bertujuan untuk pencegahan penyakit kanker serviks. Vaksin ini tidak hanya bisa di berikan pada anak,tapi juga dewasa. Jadwal pemberian vaksin HPV bisa diberikan sejak anak usia 10 th hingga usia 55 th.

Dengan mendapatkan vaksin sesuai umurnya, tubuh bayi dirangsang untuk membuat sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dengan membentuk antibodi sebagai perlawanan untuk menyerang penyakit berbahaya. Walaupun menimbulkan efek samping, tetap berikan imunisasi pada si kecil ya bunda. 

Bila bunda was-was dengan demam yang timbul setelah imunisasi,bunda bisa memilih kok memberikan vaksin dengan jenis yang meminimalis demamnya. Dengan kecanggihan tekhnologi,sekarang sudah ada vaksin yang demamnya minimalis lho bun jadi bunda bisa sedikit tenang. Meskipun hanya memberikan imunisasi dasar lengkap saja, ini termasuk wujud sayang kita sebagai orang tua terhadap anak. Karena dengan pemberian imunisasi kita sudah menyelamatkan nyawa anak kita dari serangan virus penyakit yang berbahaya. So.. jangan lupa imunisasi ya bun!!! ☺☺☺☺

Hanya seorang ibu rumah tangga yang ingin menulis disela2 kesibukannya


EmoticonEmoticon