Sembuh adalah harapan dan keinginan bagi setiap orang yang sedang sakit. Termasuk juga bapakku, berharap luka bekas operasi amputasi telapak kakinya (akibat kecelakaan) segera sembuh dan dapat berjalan lagi. Karena harapannya yang begitu tinggi, sampai-sampai setiap perkataan orang yang menyarankan agar lukanya lekas sembuh pun di turutin semua. Berharap dengan cara herbal dari saran orang-orang yang mungkin pernah mengalami luka luar sudah beliau jalani. Dari makan daun binahong, ikan gabus,hingga menggunakan lendir bekicot. Hingga tanpa memikirkan kesterilan obat tersebut.
 |
lendir bekicot & amputasi kaki |
Pasca operasi amputasi yang pertama 5 bln yang lalu, setiap seminggu sekali selama sebulan, dan 2 minggu sekali selama 2 bln cek-up ke dokter bedah orthopedi. Pada 2 minggu pertama luka bekas operasi amputasi tampak sudah menunjukan sedikit kemajuan. Akhirnya dokter menyarankan untuk mempercepat penyembuhan luka dengan terapi madu. Yaitu pemberian madu murni ke luka bekas operasi agar kulit mati yang tidak bisa menempel meyatu dapat tumbuh dan menyatu. Yapp.. bener apa kata dokter, karena aku sebagai suster di rumah setiap harinya (mengganti perban) bisa melihat perbedaannya. Yaa memang lama sih proses tumbuhnya daging dan kulit baru, tapi menurutku cukup mujarap.
Setelah cek-up dokter lagi, dokter bilang di lanjutkan karena sudah menunjukan kemajuan dari pertumbuhan daging dan kulit baru. Terlihat bedanya, dengan terapi madu bekas luka berwarna merah muda tidak seperti sebelumnya yang berwarna putih pucat. Dan terapi madu tersebut ku lanjutkan lah karena menurutku cukup bagus. Beberapa saran herbal yang bapak jalani menurutku sih masuk akal seperti makan daun binahong dan ikan gabus yang membantu mempercepat pengeringan luka pasca operasi. Tapi tidak untuk lendir bekicot!!
Sempat terjadi perdebatan antara aku, ibuku, kakakku, suamiku VS bapakku. Walaupun sudah 4:1, tapi tetap saja kita kalah, bapak lebih percaya dengan saran orang yang belum tentu benarnya. Mereka mengatakan jari tangan yang hampir putus karena kena parang bisa nempel lagi dan sembuh setelah pake lendir bekicot. Bahkan sempat aku ngambek dengan nggak mau nyusterin luka bapak kalo pake lendir bekicot. Tapi bapak tetep ngeyel dan melakukannya sendiri tanpa bantuanku. Saat itu musim lagi nggak mendukung buat dapetin bekicot (dalam hati alhamdulilah) ehh.. ternyata bapak pesen sama tetangga buat nyariin di kebon. Haiiihhh... dapat lah tuh bekicot 1 ekor gede lagi. Sudah berkali-kali aku yakinin bapak agar tidak ngegunain lendir bekicot, karena luka bapak itu luka besar bukan sekedar kena pisau. Dan ini luka perlu kesterilan bukan sembarangan, jadi kalo nggak dapet persetujuan dari dokter sebaiknya jangan coba-coba. Tapi bapak tetep kekeh ngeyel.. di tetesin dan diolesin deh tuh lendir dari cangkang bekicot ke luka bekas operasi amputasi telapak kakinya.
3 hari setelah pake lendir bekicot, memang ada perubahan yaitu lukanya jadi kering tidak keluar darah lagi. Sebagai suster dadakan lihat luka bapak, aku jadi ngerasa aneh. Emang sih kering tidak keluar darah lagi, tapi kok warna kulitnya jadi tidak merah muda lagi tapi berubah jadi putih pucat lagi seperti awal setelah operasi. Saat jadwal cek-up akhirnya aku nyeplos tanya soal lendir bekicot ke dokter, apakah boleh di gunakan atau tidak. Dan.. jreng-jreng-jreng.. dokter pun tidak nyaranin karena belum ada hasil lab yang mengatakan kalo lendir bekicot steril dan mampu untuk regenerasi kulit/daging. "Kalo bekicot enaknya di sate pak.. bukan buat obat luka,tapi kalo madu sudah ada hasil lab dan uji coba" celetuk pak dokternya.
Setelah satu bulan sejak bapak pake lendir bekicot, luka bekas operasi bapak jadi berubah menghitam. Tak nampak lagi regenerasi daging dan kulit baru yang tumbuh. Daging dan kulit kaki malah berwarna putih pucat dan terkikis akibat nempel di kasa terus menerus hingga terlihat bolong. Aku merasa curiga, kok jadi seperti ini? pasti gara-gara lendir bekicot nih. Tapi bapak tetep ngeyel bukan, ini uda kering jadi nggak apa-apa. "Nggak apa-apa gimana pak? wong tiyap kali ganti perban aja bau nggak enak nyengat gini kok, lama-lama kelihatan tulangnya loh.. nggak ada daging sama kulit tumbuh lagi. Nggak kayak waktu pake terapi madu" bantahku pada bapak. Akhirnya saat jadwal cek-up (sudah 2 bln cek-up rutin) kulit-kulit yang mati di sekitar luka bapak yang juga menghitam di guntingin sama dokter. "Ini gagal pak operasinya, kulitnya nggak mau nyatu dan dagingnya habis sampe sudah kelihatan tulang tungkaknya nih pak.. nggak sakit juga kan pak tak guntingin gini? ini menghitam bisa inveksi lho pak kalo dibiarin lama-lama. Tak jadwalin operasi lagi ya pak, tapi kaki bapak tak potong lagi sampai tulang kering nggak papa ya pak?" kata dokter. "Harus ya dok di potong lagi?" tanya bapak sambil senyum sedih gimana gitu. "Harus pak, kalo tidak bisa inveksi dan menjalar ke atas malah bahaya" jawab pak dokter.
Setelah nunggu 2 bln antri operasi akhirnya minggu lalu bapak sudah di operasi(alhamdulilah). Yaa operasi amputasi yang ke-2 ini karena inveksi. Pelajaran bagi bapak agar tidak coba-coba sembarangan terhadap luka pasca operasi. Dan harus di jaga kesterilan luka tersebut, agar tidak terjadi inveksi yang mungkin dapat membahayakan nyawa bapak juga kalo di biyarkan. "Kaki bapak sudah di potong lagi, besok mau di cariin bekicot lagi nggak pak biyar kakinya bapak habis?" kataku becandain bapak. "Nggak ah.. dah kapok ock. Di sate aja buat kamu yen doyan.. jarene pak dokter enak lho" balas bapak padaku. Lekas sembuh nggih bapak, biyar bisa pulang ke rumah maen lempar bola sama abisha lagi.
EmoticonEmoticon