Monday, October 9, 2017

Muntaber pada Bayi dan Anak


Muntaber (muntah berak) atau bahasa ilmiahnya biasa dikenal dengan gastroenteritis adalah penyakit menular yang sering diderita oleh para bayi dan anak-anak. Penyakit gangguan saluran pencernaan ini disebabkan oleh virus, bakteri atau mikroorganisme lain yang menginfeksi usus dan menyebabkan peradangan. Gejala utamanya adalah muntah dan berak (diare) yang berkali-kali. Umumnya muntah dan diare ini terjadi lebih dari 3x dalam sehari.

muntaber pada anak & bayi



Muntaber pada anak dan bayi di tandai dengan bab secara terus-menerus dari feses yang padat,lembek hingga cair dan bahkan berdarah yang disertai muntah-muntah setiap setelah minum/makan. Penyakit ini dapat terjadi dalam kurun waktu kira-kira 7-14 hari. Penyakit ini tidak mengenal usia, karena orang dewasa pun juga bisa terserang. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Escherichia colli yang menyerang saluran pencernaan sehingga menyebabkan fungsi kerja usus menjadi menurun. Bakteri E.colli ini lebih sering menyerang anak-anak dan bayi karena sistem kekebalan tubuh yang masih lemah dan karena anak-anak/bayi cenderung lebih kurang bisa menjaga kebersihannya tubuhnya sendiri.

Selain karena bakteri E.colli ada beberapa faktor lain yang memungkinkan penyebab anak-anak&bayi terserang muntaber, yaitu sebagai berikut:

  • Infeksi mikroorganisme seperti bakteri, jamur, cacing, protozoa dan sebagainya. Salah satunya yang cukup umum yakni bakteri Escherichia colli
  • Keracunan makanan dan minuman yang terkontaminasi mikroorganisme atau bahan kimia tertentu
  • Adanya infeksi pada saluran kemih
  • Adanya infeksi pada saluran pernafasan
  • Penderita kekurangan asupan protein
  • Kurang gizi
  • Lingkungan yang kotor
  • Cairan dari mulut, seperti air liur atau muntahan juga meningkatkan risiko tertularnya penyakit muntaber
  • Menggunakan WC kotor yang terkontaminasi feses dari penderita muntaber
Pada musim penghujan yang menyebabkan banjir dapat meningkatkan resiko penyebaran penyakit muntaber. Karena lingkungan yang menggenang air dan lumpur yang kotor inilah sehingga penyebaran virus dan bakteri lebih cepat berkembang biak.

Gejala lain dari muntaber yang bisa kita kenali adalah sebagai berikut:
  • Diare
Diare menjadi gejala utama pada penyakit muntaber. Pada bayi dan anak-anak, bab yang terus-menerus dan lebih dari 3-4x serta feses yang mengalami perubahan dari padat,lembek,cair hingga lendir/darah dapat membuat anak/bayi menjadi lemas. Kondisi seperti ini tidak boleh di remehkan, karena dapat memicu peradangan pada saluran cerna bayi/anak-anak.
  • Muntah-muntah
Gejala berikutnya yang terlihat pada bayi penderita muntaber adalah muntah-muntah. Biasanya muntah ini diawali dengan rasa mual. Mungkin bayi akan terlihat rewel bahkan menolak makanannya. Muntah juga terjadi dengan frekuensi berlebihan. Apabila hal ini terjadi maka segeralah membawa bayi Anda ke dokter untuk memastikan diagnosis penyakitnya.
  • Kulit kering dan bibir pecah-pecah
Pada bayi/anak-anak yang menderita muntaber, maka kulitnya akan menjadi kering dan bibir terlihat pecah-pecah. Hal ini di sebabkan karena dehidrasi yang dialami karena kekurangan cairan. Tubuh anak/bayi tidak akan bisa menyerap asupan makanan atau minuman yang di konsumsi karena kerja usus terganggu sehingga menyebabkan tubuh mengeluarkan cairan terus-menerus yang menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi juga di tandai dengan terlihatnya cekungan pada mata dan ubun-ubun.
  • Demam 
Penderita muntaber biasanya juga akan mengalami kenaikan suhu tubuh atau demam. Hal ini menyebabkan munculnya sakit kepala, sehingga tidak heran jika mungkin bayi menjadi rewel. Untuk memastikannya bunda bisa mengukur suhunya dengan termometer. Apabila si kecil mengalami demam tinggi dengan disertai diare dan muntah-muntah secara terus-menerus maka segera periksakan ke dokter.
  • Rewel
Seorang bayi biasanya sangat mudah rewel. Entah itu dikarenakan lapar, ngompol atau bosan. Pada bayi yang menderita muntaber biasanya akan rewel akibat merasakan sakit perut, mual, pusing dan lemas. Sehingga tidak heran jika bayi menangis secara terus-menerus dan mengalami kesulitan untuk tidur.
  • Sakit perut
Peradangan pada usus yang disebabkan oleh infeksi bakteri menyebabkan anak mengalami sakit perut tak tertahankan seperti diremas-remas atau mulas. Hal ini menyebabkan anak akan buang air besar secara berlebihan. Selain itu, juga disertai muntah-muntah membuat anak merasa kesakitan yang lebih pada bagian perut.

Saat anak/bayi mengalami muntaber, bunda dapat memberikan pertolongan pertama dan penanganan pada si kecil untuk meminimalisir gejalanya. Penanganan pada penderita muntaber yaitu:
  • Untu bayi berikan ASI secara intensif. Pemberian ASI sangat diperlukan untuk mengganti elektrolit yang hilang dari tubuh dan mencegah dehidrasi berlebihan.
  • Hindari memberikan susu formula yang mengandung laktosa sebab bisa memperparah kondisi diare, susu formula dapat diganti dengan susu kedelai.
  • Pada anak dan bayi berusia diatas 6 bulan, bunda dapat memberikan cairan oralit untuk mencukupi kebutuhan elektrolit dalam tubuhnya. Oralit bisa bunda dapatkan di apotek atau membuatnya sendiri dengan mencampurkan ½ sdt garam dan 2 sdt gula ke dalam segelas air hangat. Berikan secara langsung untuk dikonsumsi si kecil. Air hangat akan memberikan rasa nyaman di perutnya.
  • Berikan pula air putih, jus buah atau sup untuk mengganti cairan yang hilang (untuk bayi diatas 6 bln).
  • Bubur dari jus jambu biji juga dapat mengurangi gejala muntaber. Namun pastikan si kecil cukup umur untuk menerimanya (Bunda bisa melihat panduan MPASI).
  • Berikan makanan dengan porsi sedikit. Namun dalam frekuensi berulang. Dengan begitu risiko muntah bisa diminimalisir.
  • Bawa anak/bayi ke dokter anak atau rumah sakit terdekat agar mendapatkan tindakan (infus untuk mengganti cairan yang hilang akibat dehidrasi) serta obat yang tepat.
Muntaber sebenarnya bukanlah penyakit yang berbahaya. Pencegahannya pun juga mudah dilakukan. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah muntaber pada anak/bayi yang  dapat bunda lakukan:
  • Jagalah kebersihan lingkungan sekitar.
  • Perhatikan kebersihan lantai, barang-barang di rumah serta pakaian si kecil.
  • Berikan makanan dan minuman yang bergizi dan bersih.
  • Pada bayi berusia di bawah 6 bulan, maka bunda juga harus menjaga kebersihan payudara.
  • Perhatikan kebersihan botol dot/susu si kecil. Terutama saat memberikan susu foermula pada si kecil. Sebaiknya botol dot/susu di rebus sebelum digunakan.
  • Selalu ganti popok bayi secara tepat waktu.
  • Cuci tangan sebelum makan dan menyentuh bayi.

Hanya seorang ibu rumah tangga yang ingin menulis disela2 kesibukannya


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)