Monday, January 8, 2018

Perbedaan Menjadi Ibu di Usia 20, 30 dan 40

Kapan sih waktu yang paling tepat menjadi seorang ibu untuk pertama kalinya? Usia perempuan menjadi seorang ibu untuk pertama kalinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini biasanya di pengaruhi beberapa faktor seperti mengejar karier, kesiapan secara mental dan materi juga menjadi faktor penyebabnya.

perbedaan usia menjadi seorang ibu

Menjadi seorang ibu ternyata memiliki perbedaan lho bun. Perbedaan tersebut terletak pada bagaimana seorang wanita menjalani peran sebagai seorang ibu. Tentunya menjadi ibu pertama kali di usia 20 akan berbeda dengan usia 30 dan 40an. Lalu apa sih bedanya pengaruh usia terhadap peran seorang wanita menjadi ibu?

  • Usia 20-an
Menurut konsultan kesuburuan Mr. Mark Sedler, keunggulan menjadi ibu di usia 20'an adalah berkaitan dengan fisik. Karena masih muda, maka fisik juga lebih kuat. Maka usia tepat untuk hamil ada dalam rentang usia ini yakni 20-an hingga awal 30-an. Hamil di usia ini dapat mengurangi risiko penyakit dan gangguan tertentu. Misalnya, risiko preeklampsia, prematur, dan plasenta previa lebih rendah. Semakin muda bunda memiliki anak, maka risiko terkena kanker payudara juga semakin rendah. Selain itu, dari segi fisik, wanita berusia muda tentunya punya stamina lebih baik dalam merawat bayi siang dan malam.

Usia idealnya memiliki bayi untuk pertama kalinya adalah usia 24-30an, karena selain segi fisik yang masih kuat sisi baik lainnya adalah memiliki tingkat kedewasaan yang lumayan cukup memadai menjadi seorang ibu. Keunggulan lainnya perempuan yang memiliki bayi pertama mereka setelah usia 24 tahun, tampil lebih baik dalam tes ketajaman mental, pemecahan masalah, dan keterampilan verbal dibandingkan dengan mereka yang menjadi ibu berusia antara 15 hingga 24 tahun. Selain itu perempuan yang memiliki bayi terakhir mereka setelah 35 tahun, memiliki ingatan verbal dan kognisi yang lebih baik.

Di sisi lain, menjadi ibu muda bukan berarti tanpa masalah. Mungkin bunda akan mengalami stres karena tidak bisa melakukan hal-hal favorit seperti yang dilakukan oleh teman-teman bunda yang masih single. Selain itu, finansial yang belum mantap acapkali membuat ibu muda jadi lebih was-was.

  • Usia 30-an
Sementara, untuk wanita yang menjadi ibu untuk pertama kalinya di usia 30-an, kemungkinan sudah memiliki karir dan persiapan finansial yang sudah baik. Soal fisik pun tak perlu terlalu khawatir. Meski stamina tidak sama seperti ketika berusia 25 tahun, tapi bunda masih cukup bugar. Sisi baik lainnya adalah bahwa memiliki bayi setelah usia 35 tahun, meningkatkan harapan hidup.

Sebuah studi baru yang dilakukan di University of Southern California mengungkapkan, bahwa melahirkan setelah usia 35 tahun, dapat meningkatkan kemampuan mental sang ibu. Namun, bagi ibu yang berusia di atas 35 tahun, patut waspada karena mungkin bunda akan lebih sulit hamil akibat kesuburan yang semakin menurun. Risiko keguguran, preeklampsia, kehamilan ektopik dan melahirkan anak dengan kelainan kromosom pun meningkat.

  • Usia 40-an
Di usia 40-an kemungkinan untuk hamil jauh makin rendah dan masalah kesehatan yang dialami bayi kemungkinan semakin meningkat. Menjadi ibu di atas usia 40 juga membutuhkan lebih banyak intervensi saat persalinan. Tapi karena sekarang ilmu kesehatan semakin berkembang, maka dokter akan lebih berhati-hati memantau kehamilan bunda.

Bagi mereka yang sudah berusaha namun tak kunjung hamil, bisa memilih opsi IVF atau bayi tabung untuk memiliki anak. Sementara dari sisi psikologis, wanita yang menjadi ibu di usia yang tak lagi muda akan lebih rileks mengasuh bayinya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak yang lahir dari ibu di usia 40-an, kebanyakan tumbuh cerdas, sehat dan jarang mengalami kecelakaan. 

Naah.. sekarang sudah tau kan bedanya peran sebagai ibu menurut usia? So, rencanakan kehamilan bunda agar lebih aman dan nyaman yah.. 

Hanya seorang ibu rumah tangga yang ingin menulis disela2 kesibukannya


EmoticonEmoticon