Monday, April 17, 2017

Penyakit kuning pada bayi,ataukah gejala dari atresia billier

Bayi yang baru lahir mengalami kulit kuning? atau biasa di sebut penyakit kuning pada bayi adalah hal yang wajar. Tapi kenali dan tetap waspadailah bayi yang terkena penyakit kuning lebih dari 1 bulan, mungkin itu termasuk gejala dari Atresia Billier.


Apa itu Atresia Billier? Atresia Billier adalah suatu kondisi dimana saluran empedu tidak terbentuk dengan sempurna / masalah pada saluran empedu. Hal ini menyebabkan penderita akan mengalami kerusakan liver dengan waktu yang relatif singkat. Seperti yang sedang di alami bayi teman ku. Usianya baru tiga bulan. Saat lahir dia tidak menunjukkan  gejala kuning seperti beberapa bayi lainnya,tapi setelah usianya dua bulan kulitnya berubah jadi kuning. Juga di bagian mata terlihat jelas,warna kuning di matanya. Selain itu, saat setelah minum ASI bayinya langsung muntah. Begitu terus.. akhirnya temanku mengganti susu nya dengan sufor Lactogen. Setelah minum sufor Lactogen,bayinya gak muntah sih.. tapi kulit wajah bayinya timbul bintik-bintik merah kasar (sperti alergi). Tanda lainnya adalah warna fesesnya sejak lahir berwarna abu-abu.

Karena merasa aneh,  temanku membawa bayinya ke dokter spesialis anak di daerahnya. Kebetulan  temanku berdomisili di Yogyakarta. Setelah di periksa, dokter spesialis anaknya menyarankan untuk di rujuk ke RS bersar di kota tersebut. Karena di diagnosis bayinya mengalami Atresia billier/masalah pada empedunya. Karena shock..  temanku memilih untuk mencari second opinion dengan memeriksakan bayinya ke dokter spesialis anak lainnya. Sama halnya dengan once opinion,bayinya pun di rujuk ke RS besar untuk melakukan serangkaian pemeriksaan. Beberapa pemeriksaan tersebut adalah pemerisaksaan riwayat medis dan pemeriksaan fisik,tes darah,X-ray perut,Ultrasound,Scan hati. Baru melakukan tes darah,dan di ketahui bahwa bilirubin bayinya tinggi. Lalu beberapa dokter di RS lamgsung menyarankan bayi nya untuk di operasi. "Bu.. bayi ibu harus di operasi,kalo tidak bisa berakibat fatal. Karena empedu bayi ibu tidak bisa berfungsi dengan normal. Dan Bapak/Ibu harus mempersiapkan untuk di ambil sedikit hatinya untuk di transplantasi ke bayi anda atau dengan kata lain cangkok hati" ucap dokter.

"Mendengar ucapan dokter, dunia ku seakan runtuh dalam sekejap. Bayi sekecil itu harus di operasi? Dan membutuhkan cangkok hati? (dalam hati seakan tak percaya) keluh  temanku. Setelah berunding dengan keluarga tentang saran dokter yang di anjurkan, akhirnya  temanku memutuskan untuk tidak mengoperasi bayinya. Dia memilih mencoba berobat di Semarang (kota kelahirannya). Di Semarang juga ada keluarga besarnya,jadi ada lebih banyak saran yang bisa di pertimbangkan untuk kesembuhan bayinya. Temanku pun mencoba membawa bayinya ke dr.Novita (dokter spesialis anak kebetulan dekat dengan rumahnya). Berkonsultasilah temanku dengan dr.Novita. Memang benar,dr.Novita juga mengatakan bayiku terkena atresia billier. "Ini coba tak tangani dulu ya bu, tapi kalo aku tidak sanggup anak ibu harus melakukan operasi pencangkokan hati. Yaa.. semoga aj jodoh" ucap dr.Novita pada temanku.

Lalu di berilah beberapa obat (lumayan banyak sih) untuk bayinya. Beberapa diantaranya ada antibiotik. Pengobatan rawat jalan melalui antibiotik katanya bisa menekan kerusakan empedu. Juga harus mengganti sufornya pregestimil(susu untuk bayi alergi lemak hewan). Setelah di ganti susunya benar bayinya sudah tidak muntah lagi. Dua bulan perawatan rawat jalan, kini bayi nya sudah mengali kemajuan. Alhamdulilah bayinya kini sudah tidak kuning lagi, alergi di wajahnya pun sudah hilang dan fesesnya pun sudah berwarna kuning (seperti yang seharusnya). Cepat sembuh cepet sehat ya deek.. doa tante untuk mu sayang. Mmmuuuaacchhh...

Hanya seorang ibu rumah tangga yang ingin menulis disela2 kesibukannya


EmoticonEmoticon